Minggu, 28 Februari 2016

IHSG dan Saham Pilihanku

Selamat menikmati weekend...seperti biasanya, saya akan sedikit ngoceh tentang IHSG dan saham apa yang jadi incaranku untuk minggu depan.

GALAU!! Yak, itu mungkin gambaran perjalanan IHSG untuk seminggu perdagangan kemarin. Mengawali perdagangan awal minggu lalu, indeks tepat berada di support area yang secara psikologis masih fifty fifty antara naik atau turun. Sentimen NIM perbankan dan harga minyak cukup membuat IHSG galau selama seminggu perdagangan kemarin, beruntung pada penutupan perdagangan Jumat, 26/02/2016 kemarin IHSG mampu ditutup diatas support 4700 (close at 4733, naik 1,6%).

Bagaimana IHSG seminggu kedepan?? 

IHSG daily-260216
Dengan berhasilnya indeks kembali keatas support 4700 setelah sebelumnya sempat poco poco di sekitar area support, mengindikasikan bahwa dalam seminggu kedepan IHSG akan mencoba kembali menguji resisten 4800 menuju target pola sebelumnya di 4850 / 5000.

Saham apa yang akan saya pilih ??

Hehe...kalau mengenai saham pilihan, apapun kemungkinan kondisi bursa akan selalu ada kesempatan membidik saham yang berpotensi menghasilkan keuntungan (ingat loh ya...ini kita biscara beli saham bukan beli indeks...). 
Langsung saja deh, untuk minggu depan saya mengincar saham-saham berikut (lengkap dengan trading plan-nya) : 

  • BBCA  
         Buy at : 13300-13350
         Target Price : 13575/13900
         Cut Loss : 13125        
  • SMBR
         Buy at : 326-330 
         Target Price : 338/358/370
         Cut Loss : 324 
  • ADHI
         Buy at : 2610-2670
         Target Price : 2745/2945
         Cut Loss : 2605 
  • RALS
         Buy at : 750-765
         Target Price : 815/845/880
         Cut Loss : 740
  • MPMX
         Buy at : 530-540
         Target Price : 660/710
         Cut Loss : 520 

Saham komoditas yang sejak 2 minggu terakhir menunjukkan gejala pembalikan arah juga layak untuk diamati, keputusan beli atau tidak masih memerlukan sinyal konfirmasi lebih lanjut. Saham komoditas yang bisa dipantau yaitu : ITMG, PTBA,&INCO

Sekian ya Guys...jangan lupa selalu pasang mode " Disclaimer On " ya!!


"Happy Investing & Be Smart Investor"





Menimbang Potensi Investasi Saham

Saham merupakan investasi jangka panjang yang layak untuk dijadikan pilihan. Why?? sbnrnya simple aja sih...saham mewakili kepemilikan bisnis perusahaan, artinya dibalik selembar saham yang kita miliki ada sebuah bisnis perusahaan public. Sehingga jika kita yakin akan masa depan perusahan, kenapa harus takut untuk memiliki sahamnya, agree??yes!! Meskipun demikian, perlu diingat bahwa saham merupakan investasi kategori "high risk high return" sehingga harus dikelola dgn baik.

Beberapa hal berikut menjadi alasan kenapa saham adalah investasi favorit pilihanku :
  1. Dalam jangka panjang perusahaan yang bisnisnya baik-baik saja maka harga sahamnya akan cenderung meningkat, walaupun dalam jangka pendek kadang bergejolak naik turun.Untuk memperjelas gambaran bahwa saham dalam jangka panjang cenderung naik, coba simak grafik IHSG dari Juli 2004 s/d Februari 2016 dibawah ini :
  2. IHSG period Juli 2004 s/d Februari 2016
  3. Saham menjadi investasi yang paling cocok untuk tujuan investasi jangka panjang (diatas 10 tahun). Merujuk pada data pergerakan IHSG selama 10 tahun terakhir, terlihat bahwa indeks mengalami pertumbuhan dari posisi 1322 (Mar 2006) menjadi 4733 (Feb 2016) atau meningkat 258%, WOW!!
  4. Saham bermanfaat ganda, artinya bisa dijadikan bisnis atau investasi. Saham sebagai bisnis secara singkatnya adalah melakukan transaksi jual beli saham dengan tujuan utama untuk mendapatkan keuntungan dari selisih harga (capital gain). Hal ini pada dasarnya  hampir mirip dengan melakukan perdagangan/membuka usaha di pasar riil, yang membedakan di bisnis saham yang dijual adalah saham (kepemilikan bisnis). Saham sebagai investasi singkatnya adalah menjadikan saham sebagai instrumen untuk mencapai tujuan keuangan yang sudah ditentukan maupun pengembangan aset. Memiliki saham untuk investasi lebih menekankan pada kenaikan harga jangka panjang dan perolehan dividen.
  5. Saham mudah diperjualbelikan. Dengan sistem perdagangan bursa saham saat ini, transaksi jual beli saham semudah belanja di online shop maupun pasar tradisional. Harga jual beli saham transparan dan banyaknya penjual/pembeli telah menjadikan saham sangat likuid.
  6. Bisa dimulai dengan modal terbatas. Kelebihan ini juga sangat penting, kenapa?tidak lain karena akan mempermudah investor ritel masuk meskipun dengan modal terbatas. Ya, hanya dengan uang 500 ribu-an saat ini kita sudah bisa membeli 1 lot saham di Bursa Efek Indonesia.
Meskipun potensi return saham cukup besar, namun resiko terhadap investasi ini juga harus diperhatikan, antara lain : 
  • Tidak ada pembagian deviden. Tidak semua emiten di BEI selalu rutin membagi dividen, ada kalanya perusahaan memutuskan untuk tidak membagi dividen dengan alasan untuk ekspansi usaha ataupun alasan lain.
  • Capital Loss, terjadi jika pemegang saham menjual sahamnya di harga yang lebih rendah dibandingkan harga pembelian.
  • Resiko ekonomi. Saham mewakili bisnis perusahaan artinya jika kondisi ekonomi memburuk akan mengakibatkan kinerja perusahaan juga menurun yang ujung-ujungnya akan menurunkan harga sahamnya. Hal ini akan menyebabkan penurunan nilai portofolio investor saham.
  • Resiko dilikuidasi. Jika emiten dilikuidasi (karena bangkrut/pailit), maka pemegeng saham memiliki hak klaim terakhir terhadap aktiva perusahaan setelah seluruh kewajiban emiten terbayarkan.
  • Saham delisting dari Bursa. Karena beberapa alasan tertentu saham dapat dihapus pencatatannya (delisting) di Bursa, sehingga pada akhirnya saham tersebut tidak dapat di perdagangkan lagi yang mengakibatkan investor kesulitan atau bahkan tidak bisa menjual saham yang dimilikinya.
Potensi return saham selalu dibarengi dengan adanya resiko. Sehingga resiko ini tidak bisa kita hindari namun demikian resiko ini dapat kita kelola sehingga kinerja investasi saham kita dapat optimal. Dengan strategi yang benar dan pengelolaan resiko yang memadai, saham merupakan alternatif investasi terbaik di pasar modal.
Pengelolaan resiko yang paling umum dilakukan pada saat berbisnis maupun berinvestasi saham adalah dengan melakukan pemilihan saham secara selektif dan melakukan diversifikasi atas portofolio saham yang dimiliki.

Tertarik berinvestasi saham? jangan lupa untuk belajar ilmunya dulu ya....


"Happy Investing & Be Smart Investor"

Senin, 22 Februari 2016

IHSG&Saham Pilihanku

Sebelum saya memberikan sedikit analisa mengenai IHSG sepekan kedepan, mari kita perhatikan "peta" grafik IHSG sampai akhir minggu lalu diawah ini :
IHSG daily-190216
Pada 2 hari terakhir minggu lalu sebenarnya ada sentimen sangat positif bagi perekonomian Indonesia, yaitu penurunan BI rate 0,25% menjadi 7.00% yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lebih kencang. Namun sentimen positif ini langsung di counter attack (hehe kayak sepakbola aja!) oleh berita pembatasa/penurunan NIM perbankan dan rencana penurunan margin bank BUMN menjadi hanya sekitar 3%. Alhasil di akhir pekan lalu IHSG mengalami penurunan 1,7% dan ditutup di angka 4.697,56

Bagaimana IHSG seminggu kedepan ??

Secara teknikal seperti tampak pada chart diatas, IHSG saat ini pas berada di area support sekitar 4.700-an (support ini merupakan area breakout pola sideways 2 minggu yang lalu). Dengan penutupan harga tepat di area support akan memberikan kemungkinan harga memantul/rebound untuk menguji kembali resisten IHSG di 4.850-an, namun jika yang terjadi adalah sebaliknya harga menembus support tersebut/breakdown maka koreksi akan berlanjut dalam seminggu kedepan.

Apa saja saham pilihanku untuk minggu depan ??

Beberapa saham yang masuk radar/incaranku untuk perdagangan minggu depan yaitu PTBA, INCO, dan ERAA dengan trading plan sebagai berikut :
  • PTBA, buy at 4610-4675, target price at 4875 / 5050, cut loss at 4580
  • ERAA, buy at 565-585, target price at 635 / 685, cut loss at 520
  • INCO, buy at 1480-1540, target price at 1695/1830, cut loss at 1455
Semoga minggu depan mestakung...tetap berharap yang terbaik tapi selalu bersiap untuk kondisi terburuk...

Jangan lupa, Disclaimer On Ya Friends!



" Happy Investing & Be Smart Investor "



Sabtu, 20 Februari 2016

Komponen Transaksi Saham

Setelah memutuskan untuk berinvestasi Saham, kita perlu mengetahui bahwa dalam transaksi (jual beli) saham melibatkan beberapa komponen yag perlu diperhatikan yaitu sebagai berikut :

  • Emiten, adalah istilah untuk perusahaan yang menerbitkan saham (menawarkan saham ke bursa efek). Di BEI saat ini ada sekitar 500-an emiten yang sahamnya bisa diperjual belikan.
  • Broker, merupakan perantara transaksi jual beli di bursa efek. Jadi dalam sistem perdagangan saham di bursa efek, transaksi jual-beli harus menggunakan broker (perusahaan sekuritas) yang sudah terdaftar sebagai anggota bursa.
  • Rekening Saham. Agar bisa bertransaksi saham, maka seorang calon investor harus terlebih dahulu membuka rekening saham di salah satu broker (perusahaan sekuritas). Cara pembukaan rekening saham sama mudahnya dengan membuka rekening di bank, cukup isi formulir selanjutnya melakukan penyetoran dana.
  • Kode Saham. Setiap saham perusahaan yang diperdagangkan di bursa efek memiliki kode unik berupa 4 huruf dan ditentukan pada saat proses IPO. Misal perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. kode sahamnya yaitu : INDF.
  • Satuan Transaksi. Jumlah pembelian saham per transaksi di bursa efek sudah ditentukan dalam satuan transaksi yang disebut "lot". Di Indonesia 1 lot sama dengan 100 lembar saham.
  • Mekanisme Transaksi. Seperti halnya proses jual beli barang di pasar, proses jual beli saham di bursa efek juga terjadi karena adanya permintaan dan penawaran. Transaksi jual/beli akan done jika ada pembeli/penjual yang bersedia membayar saham yang diincar sesuai harga bid/offer di bursa.
  • Fraksi Harga. Harga saham akan berubah-ubah setiap saat dalam rentang perubahan harga yang disebut fraksi harga. Dengan kata lain, fraksi harga merupakan kelipatan perubahan harga saham per tik transaksi. Fraksi harga di Bursa Efek Indonesia saat ini yaitu : untuk kelompok harga saham dibawah Rp 500 fraksi harganya Rp 1; pada kelompok harga saham Rp 500 - < Rp 5000 fraksi harganya Rp 5; sedangkan untuk kelompok harga saham >= Rp 5.000, fraksi harganya Rp 25.
  • Jam Transaksi Saham. Proses transaksi jual beli saham tidak dapat dilakukan setiap saat namun ada periode jam tertentu yang sudah ditentukan. Transaksi saham dilakukan pada jam bursa yang sudah ditentukan sebagai berikut : Hari Senin s/d Kamis, sesi I jam 09.00 s/d 12.00 WIB sesi II jam 13.30 s/d 16.00 WIB. Hari Jumat, sesi I jam 09.00 s/d 11.30 WIB sesi II jam 14.00 s/d 16.00 WIB.

Sekian dulu Guys...see you in the next article!

Sekilas Tentang Saham

Saham??makhluk apalagi neh...hehehehe!! Tenang saja, saham kali ini merupakan salah satu instrumen investasi andalan saya loh, karena dengan saham inilah kita bisa menjadi bussiness owner (saham sbg bisnis/usaha) atau investor (saham sbg investasi)
Wah, kedengarannya hebat nih! terus apa dan bagaimana sebenarnya saham itu?? cekidot....

Saham secara singkat merupakan bukti kepemilikan seseorang terhadap perusahaan. Jadi jika kita memiliki saham PT.ABC, Tbk maka sebenarnya kita merupakan pemilik perusahaan tersebut yg besar porsi kepemilikannya sesuai dengan jumlah lembar saham yang dimiliki. Karena merupakan pemilik, maka kita mempunyai hak atas pembagian keuntungan (dividen).
Jadi jelas bahwa kepemilikan suatu saham merupakan kepemilikan terhadap bisnis dari sebuah perusahaan.

Saham perusahaan yang bebas dimiliki atau diperjual belikan masyarakat umum adalah perusahaan dengan status terbuka (.Tbk). Tempat untuk memperjual belikan saham suatu perusahaan namanya pasar modal, di Indonesia pasar modalnya yaitu BEI (Bursa Efek Indonesia).

Nah, kalau kita ingin memiliki saham suatu perusahaan maka kita harus melakukan pembelian melalui 2 cara yaitu:
1. Di pasar primer, yaitu membeli langsung dari perusahaan pada saat IPO (initial Public Offering),
2. Di pasar sekunder, yaitu membeli saham di pasar saham (bursa efek).

Bagi temen-temen yang berinvestasi/memiliki saham , ada dua keuntungan yang diperoleh yaitu :
- capital gain, berupa keuntungan yang diperoleh investor atas kenaikan harga saham yang dimiliki. Misal pada saat beli harga 1000 dan dijual harganya 1500, maka keuntungan yg diperoleh sebesar 50%
- dividen yield, berupa keuntungan yang diperoleh pemegang saham jika perusahaan membagikan sebagian keuntungannya dalam bentuk dividen.

Sekian dulu ya friends, nanti disambung dengan artikel berikutnya....

Senin, 15 Februari 2016

IHSG&Saham Pilihanku

Setelah ditutup dgn koreksi di perdagangan terakhir minggu lalu praktis seminggu kemarin IHSG pull back sementara untuk bersiap menguji resisten 4850/5000 di minggu ini dengan catatan indeks mampu bertahan diatas 4700.
Saham apa yang menjadi pilihanku? di minggu ini akan fokus pada 2 saham yaitu : NRCA dan JSMR. Selain kedua saham diatas saya sdg fokus utk cari kesempatan di saham komoditas (tp sahamnya blm ketemu nih!heheheh)
Adapun trading plan untuk masing-masing saham pilihan sbb:
NRCA : buy at 585-615, target harga at 690/735, cut loss at 575.
JSMR : buy at 6075-6175/maks 6250, target harga at 6400/6650/7000, cut loss at 6050.
Always disclaimer on ya!
Selamat beraktifitas, semoga bermanfaat..!!
"Happy Investing & Be Smart Investor"

Senin, 08 Februari 2016

Reksadana Kinerja Terbaik 1 Tahun

Tahun 2015 baru saja berlalu, bagaimana raport kinerja investasi Reksadana selama periode 30 Des 2014 - 30 Des 2015 ? Secara umum Reksadana Saham dan Campuran kinerjanya tahun lalu meredup seiring penurunan IHSG, sedangkan jenis Reksadana Pasar Uang dan Pendapatan Tetap kinerjanya lebih baik.

Untuk sedikit memberikan gambaran kinerja Reksadana tahun lalu, berikut informasi 5 return tertinggi Reksadana periode 1 tahun (30 Des 2014-30 Des 2015) :

Reksadana Saham :

  1. Kharisma Kapital Pratama, return 15,41%
  2. Pacific Equity Fund, return 5.32%
  3. Valbury Equity I, return 1,5%
  4. Hpam Saham Dinamis, return -1,54%
  5. Schroder Dana Prestasi Plus, return -3,91%
Reksadana Pendapatan Tetap :
  1. Mrs Bond Kresna, return 20,64%
  2. BNI-AM Dana Pendapatan Tetap, return 13,66%
  3. CIMB-Principal Bond, return 13,51%
  4. Lautandhana Fixed Income, return 12,54%
  5. CIMB-Principal Prime Income Fund, return 9,55%
Reksadana Campuran :
  1. Cipta Balance, return 50,13%
  2. Pacific Balance Fund, return 24,55%
  3. HPAM Flexi Plus, return 14,81%
  4. Danamas Flexi, return 7,28%
  5. Archipelago Balance Fund, return 1,73%
Reksadana Pasar uang :
  1. Sucorinvest Money Market Fund, return 8,46%
  2. Mega Dana Kas, return 7,86%
  3. Manulife Indonesia Money Market Fud, return 7,77%
  4. Bahana Dana Likuid, return 7,75%
  5. BNI-AM Dana Likuid, return 7,74%

Source : Majalah Investor, Januari 2016

Semoga bermanfaat  ya...


" Happy Investing & Be Smart Investor "


Saham Pilihanku

Untuk perdagangan hari Selasa 9 Februari 2016, beberapa saham pilihanku yang layak diamati dan diincar beserta trading plan-nya sebagai berikut :

* ACES : Buy at 835-850
                Target Price at 940/1025
                Cut loss at 825
* AISA : Buy at 1070-1120
               Target Price at 1215/1340
               Cut Loss at 1055
* BBCA : Buy at 13300-13425 / maksimal at 13575
                 Target Price at 13900/14500/15000
                 Cut Loss at 13225
* BBNI : Buy at 5250-5325
                Target Price at 5675/6075
                Cut Loss at 5125
* BSDE : Buy at 1745-1775
                Target Price at 1845/1885/1920
                Cut Loss at 1715
* PWON : Buy at 455-459 / maksimal 462
                  Target Price at 473/497/505
                  Cut Loss 452

Semoga besok Mestakung Ya!

Minggu, 07 Februari 2016

IHSG minggu ini, What's Next??

Pada Penutupan perdagangan Jumat 5 Februari 2016 yang lalu, IHSG berhasil menguat 2,85% ke level 4.798,95. Penguatan signifikan yang terjadi tidak lepas dari pengaruh rilis data GDP Indonesia tahun 2015 yang lebih baik dari ekspektasi yang sekaligus menyebabkan aliran dana asing yang masuk mencapai 2 Triliun lebih.Positifnya data GDP ini sekaligus menjadi pelengkap sentimen positif sebelumnya berupa daa inflasi Januari 2016 yang terkendali.

Untuk melihat secara lebih jelas mengenai arah pergerakan IHSG beberapa waktu kedepan, Saya akan coba analisa secara teknikal seperti tampak di gambar berikut ini :

IHSG daily - 050216
terlihat di gambar bahwa pada hari Jumat kemarin IHSG berhasil breakout pola konsolidasi yang terjadi sejak Oktober 2015 yang lalu. Penembusan atas resisten pola sideways ini memberi peluang IHSG untuk bullish menuju target ke level 5.000 dalam jangka menengah selama support IHSG di 4.700-an bisa bertahan . Namun, sebelum mencapai target tersebut, indeks terlebih dahulu akan coba menguji resisten terdekat di 4.850

Sekian dulu ulasan singkat analisa IHSG-nya ya guys...happy week end !!


" Happy Investing And Be Smart Investor "




Kisah "Warren Buffett" Indonesia ~ Lo Kheng Hong

Sabtu kemarin saat ke Gramedia, saya menemukan salah satu buku yang menarik perhatian dan melihat sebagian isinya. Yang menarik adalah ada satu bagian yang membahas perjalanan investasi seorang Lo Kheng Hong (sering dijuluki sbg Warren Buffett-nya Indonesia) hingga sukses seperti sekarang.

Temen-temen investor/trader di pasar saham indonesia pasti tahu atau setidaknya pernah dengar nama Lo Kheng Hong. Yups, benar!! Beliau adalah investor saham Indonesia yang sukses dan menjadi kaya raya hanya dari investasi/bisnis saham, hebat ya??

Berikut ringkasan singkat isi salah satu bab dari buku "Who Wants To Be Smilling Investor" yang membahas perjalanan investasi saham Lo Kheng Hong hingga bisa sangat sukses seperti sekarang :

  • Pada 1989, Lo Kheng Hong mulai membeli saham di usia 30 tahun. Saat itu dia bekerja (sambil kuliah malam) sebagai pegawai Tata Usaha di sebuah bank di Jakarta selama 11 tahun. Jabatannya tidak kunjung naik dan gajinya kecil sehingga modal utk investasi saham terbatas. Namun karena hidup hemat, dia masih memiliki dana utk membeli saham.
  • Saham yang dibeli pertama kali adalah saham PT. Gajah Surya Multi Finance saat IPO. Namun waktu listing di Bursa Efek harga saham ini turun dan Lo Kheng Hong terpaksa menjual rugi.
  • Walaupun pengalamam pertama merugi, dia tidak kapok dan tergerak untuk lebih rajin mempelajari investasi saham secara otodidak. Ia banyak belajar buku-buku tentang prinsip dan strategi investasi Warren Buffett.
  • Tahun 1990, ia pindah ke bank lain dan menjadi kepala cabang. Ia tetap berinvestasi saham sampai akhirnya pada th 1996 memutuskan untuk berhenti bekerja di bank agar bisa fokus menjadi investor saham. Ia berani mengambil keputusan ini karena mendapatkan keuntungan lumayan dari investasi saham dan memiliki pengalaman 7 tahun berinvestasi saham.
  • Lo Kheng Hong menaruh hampir semua uangnya di saham dan hanya menaruh menaruh uang secukupnya di bank karena bunganya kecil. Ia tidak tertarik membeli obligasi karena imbal hasilnya rendah.Ia juga tidak membeli emas karena menganggap emas tidak produktif. LKH tidak tertarik menyimpan mata uang asing (USD) karena membuatnya mengharapkan hal buruk terjadi seperti kerusuhan dan krisis ekonomi shg rupiah melemah.
  • Lo Kheng Hong hanya punya 15% dana cash untuk jaga-jaga supaya kalau krisis masih ada dana untuk beli saham. Ia tidak kerja, nggak punya kantor, nggak punya pelanggan, nggak punya karyawan, nggak punya bos, apalagi hutang. hanya punya seorang supir dan dua pembantu
  • Investasi saham telah berhasil membuat Lo Kheng Hong menjadi smiling investor seperti idolanya, Warren Buffett. Investasinya di beberapa saham memberikan return yang FUNTASTIC! 5 saham yg pernah dipegang Lo Kheng Hong dgn keuntungan fantastis yaitu:     PT. United Tractor ( return 5.900%, jangka waktu investasi 6 thn / 1998-2004); PT. Multibreeder Adirama Indonesia ( return 12.500%, jangka waktu 6 thn/2005-2011); PT. Timah Persero ( return 900%, jangka waktu 2 thn / 2002-2004); PT. Japfa Comfeed (return 1.900%, jangka waktu 6 thn /2005-2011); PT. Panin Financial (return 160%, jangka waktu 1,5thn/ 2011-2013).
  • Lo Kheng Hong adalah seorang VALUE INVESTOR. Ia mencari perusahaan yang salah harga di bursa efek. Strateginya adalah membeli saham perusahaan yang bagus dengan harga murah, kemudian disimpan, menunggu dengan sabar sampai suatu hari pasar sadar bahwa harga saham itu terlalu murah dan kembali naik ke harga wajarnya.
  • Untuk mengetahui harga saham murah atau mahal, Lo Kheng Hong menggunakan indikator Price to Earning Ratio (PER). Yang reasonable untuk dibeli adalah saham yang PER-nya dibawah lima kali (5x), itu sangat menarik dan potensial salah harga (underpriced). Tapi biasanya perusahaan yang sudah baik dan manajemennya bagus, PER-nya sudah diatas 10 kali.
  • Selain PER, faktor lain yang menjadi pertimbangannya yaitu : manajemen perusahaan apakah menerapkan GCG, pengelolanya apakah jujur atau tidak. Bidang usahanya bagus atau tidak. Ia juga mencari saham yang bisamengahsilkan laba tinggi dilihat dari ROE. Hal lain yang menjadi perhatian adalah apakah perusahaan mengalami pertumbuhan atau tidak (minimal 5 tahun berturut-turut selalu bertumbuh).
  • Setelah sukses berinvestasi saham, Lo Kheng Hong menikmati hidupnya. Setiap hari duduk di taman rumahnya dan melakukan 3 hal: RTI (read, think, and invest). Ia embaca 4 koran, laporan keuangan persh, dan data statistik pasar modal. Dia sudah merasakan tinggal di 5 benua dengan menggunakan sedikit uang dividen yang ia terima, setiap tahun Lo Kheng Hong keliling dunia bersama anak isterinya.
Bagaimana?? sangat menginspirasi ya...ternyata ada seseorang yang hanya mengandalkan bisnis/investasi saham bisa menjadikan kaya raya dan benar-benar mengalami kebebasan finansial.

Sekian, dan semoga bermanfaat!


" Happy Investing And Be Smart Investor "

Senin, 01 Februari 2016

Demi Hari Tua Yang Mapan

Saham ternyata bisa menjadi instrumen bisnis/investasi yang sangat cocok untuk mempersiapkan hari tua atau masa pensiun kita. Apakah kita sudah mempersiapkan hari tua kita, bagaimana kita mempersiapkannya. Bekerja sampai tidak bisa? Berbisnis? Menabung? Apalagi yang bisa dilakukan?Bagaimana kalau ada cara lain. Dimana ketiga cara di atas bisa dilakukan sekaligus. Kita bekerja keras, kemudian menabung. Setelah tabungan cukup, biasanya kita membuka bisnis. Bisa bidang baru, atau sesuai dengan pekerjaan kita lagi. Setelah bisnis mulai, kita bekerja keras lagi, dan hasil dari bisnis kita tabung, dan sampai akhirnya hari tua pun tiba.

Kira-kira seperti itu skenario yang terjadi pada umumnya bukan?? Kita telaah satu persatu urutan skenarionya ya?... Bagian bekerja keras jelas harus ada, kecuali kita anak orang kaya yang akan mewarisi kekayaan bisnis orang tua atau orang yang sangat beruntung. Setelah bekerja, tentu uangnya kita tabung, banyak Bank yang bisa dijadikan pilihan, kita pakai bank BCA sebagai contohnya. Untuk bunga bank BCA kira-kira sebesar 2% per tahun. Dan untuk deposito adalah sebesar 5.25% per tahun. Dengan pajak 20%, maka bunga bersih kita adalah 1.6% dan 4.2%.
Baru saja diumumkan inflasi setahun terakhir adalah 4.14%. Artinya bunga deposito kita habis dimakan inflasi. Jadi uang tabungan kita, tujuan utamanya adalah untuk memproteksi dari nafsu belanja kita. Dan setelah terkumpul, barulah digunakan untuk sesuatu yang lebih besar. Apakah beli rumah atau memulai bisnis.

Kira-kira berapa persen peluang kita bisa berhasil dalam memulai bisnis sektor riil. Apa kapasitas kita dalam berbisnis. Pernahkah kita survei ke lingkungan kita, berapa banyak bisnis yang berhenti setelah 1 tahun beroperasi, dan berapa banyak yang berhasil.

Dari beberapa point di atas, ada alternatif lain yang sangat menarik, dimana kita bekerja keras diawal, masuk ke bisnis yg akan berjalan dengan sendirinya, dan tiba saatnya nanti akan menggantikan fisik kita untuk bekerja menghasilkan uang. Ya,! Bagaimana kalau kita menabung di bisnis yang sudah teruji, yaitu kita menabung di saham BCA. Pertanyaan sederhananya adalah jika kita berani menaruh uang di bank BCA, mengapa tidak berani di sahamnya.Misalnya setiap bulan kita menaruh uang di deposito, mengapa tidak memindahkan ini ke saham BCAnya. 1 lembar BCA sekarang sekitar 13.000. Berarti sekali beli dibutuhkan dana sekitar 1.300.000 rupiah. Misalnya uang kita tidak cukup untuk membeli, kita bisa saja mendepositokan uang kita dulu, setelah terkumpul barulah melakukan pembelian.

Bagaimana dengan penurunan saham? Ini bisa saja terjadi. Tapi untuk jangka panjang, selama kinerja perusahaan baik-baik saja, maka sahamnya akan pulih kembali. Sebagai gambaran, krisis Amerika di 2008 menyeret saham BCA jatuh dari 3.500 ke 2.000, alias turun 42%. Berapa harga saham BCA hari ini? Apalagi kalau kita melakukan pembelian setiap bulan, berarti kita bisa membeli sahamnya di harga 2000-an? Ini salah satu cara pandang kita terhadap saham adalah bisnis, bukan cuma gambaran angka, grafik, kertas, atau meja judi. Sebuah bisnis, jika fundamentalnya tidak mengalami masalah, maka penurunan adalah kesempatan membeli lebih banyak. Kalau takut turun dan belinya ketinggian, kita bisa mengakali dengan menunggu momen yang ada. Yaitu ketika sahamnya turun dalam,atau lebih populernya sedang terdiskon. 

Setelah itu, akan timbul pertanyaan. Apa saja yang bisa kita dapatkan di investasi ini. Yang pertama jelas capital gain. Yaitu keuntugan dari selisih harga. Saham BCA bahkan jika kita beli di harga paling tinggi 2008 di 3500, sekarang telah memberi keuntungan 270%. Sekitar 30% per tahun. Tentu tidak bisa diharap setiap tahun saham BCA akan naik 30%. Kadang bisa di bawah itu atau minus, dan kadang bisa lebih. Kita berbicara tentang jangka panjang.

Keuntungan kedua adalah dividen gain. Tahun lalu BCA membagi dividen sebesar 150. Atau sekitar 1.1% dari modal beli kita sekarang. Terlihat kecil. Bagaimana dengan orang yang beli 10 tahun yang lalu. Harga saham BCA ada di kisaran 1.800. Jadi dividen mereka hari ini sudah setara dengan bunga 8.3%. Cukup lumayan. Jadi pembelian hari ini adalah untuk 10 tahun kemudian. Atau kapanpun masa pensiun kita tiba. 5 tahun? 10 tahun? 20 tahun?

Bagaimana kalau kinerja BCA tidak sebagus sebelumnya. Memang ada risiko seperti itu. Tapi kuat mana, perusahaan BCA atau bisnis yang kita rintis. Plus, diingat kembali, isi perusahaan BCA adalah karyawan yang rajin. Jika tidak rajin tentu saja tidak ada kenaikan gaji atau malah dipecat. Jika karyawan rajin dan manajemen handal apakah ada kemungkinan kinerja BCA naik? Saya kira besar kemungkinannya.

Tentu saja tidak serta merta gampang menjalankan ilustrasi diatas, melakukan ini dibutuhkan beberapa hal. Yang pertama adalah komitmen kita. Jangan cuma setor 2-3x setelah itu uangnya untuk keperluan lain. Atau begitu lihat harga saham turun, sudah takut duluan. Yang kedua adalah, seberapa yakin kita akan masa depan ekonomi Indonesia?
Saham BCA hanyalah contoh. Kita bisa menaruh di saham apapun selama kita mengerti risiko dan reward yang dihadapi.
Jadi, mari mulai memikirkan dana pensiun kita.

"Happy Investing & Be Smart Investor"

Source : LINE@ saham-indonesia, edited by Jimant