Selasa, 29 Desember 2015

Berkenalan Dengan Reksadana

         
 Apa Itu Reksadana?

Reksadana merupakan salah satu instrumen investasi di pasar modal. Reksadana  adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasika dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

Pertumbuhan nilai investasi atau tingkat return reksa dana dilihat dari perkembangan nilai Unit           Penyertaan (NAB per unit) yang dimiliki oleh investor. NAB per unit nilainya berubah-ubah setiap hari tergantung dari nilai pasar aset-aset investasi dana kelolaan Reksadana tersebut.

Untuk lebih jelasnya, mekanisme Reksadana dapat dilihat dalam diagram berikut ini :


Mengapa Memilih Reksadana?

Beberapa kelebihan Reksadana dibandingkan instrumen investasi lainnya yaitu :
       ·       Dikelola oleh profesional. Reksadana dikelola oleh Manajer Investasi (MI) yang notabene                   merupakan profesional/ahli dalam hal pengelolaan investasi.
       ·        Pilihan Reksadana Beragam. Produk reksadana bervariasi sesuai dengan underlying asset                   yang dijadikan instrumen investasi oleh MI sebagai pengelola, sehingga dapat disesuaikan                   dengan tujuan keuangan masing-masing Investor.
       ·       Minimum investasi murah dan ada fasilitas autodebet. Investasi di Reksadana bisa dimulai                 dari Rp 100.000,- dan pembelian dapat dilakukan berkala melalui autodebet, yang sangat                     terjangkau dan memudahkan masyarakat.
       ·        Reksadana Mudah dibeli dan dicairkan kembali. Banyaknya fasilitas online yang diberikan                 oleh MI maupun agen penjual reksadana sangat memudahkan investor dalam bertransaksi dan             memantau kinerja reksadana. Reksadana juga likuid, karena pada umumnya proses pencairan             reksadana adalah maksimal H+7 dari tanggal transaksi.
       ·        Reksadana bukan merupakan objek pajak. Hasil investasi (Return) reksadana tidak dipotong               pajak, sehingga hasil investasi reksadana lebih optimal.

Dibandingkan instrumen investasi lainnya, ternyata reksadana ini memiliki kinerja yang cukup OK juga loh! dibawah ini saya coba share tabel perbandingan kinerja berbagai instrumen investasi yang dikenal masyarakat (note : data tahun 2012, saya copas dari mbah google...hehehe)

Resiko Investasi Reksadana


Seperti halnya produk investasi lain, Reksadana juga memiliki beberapa resiko yang harus menjadi perhatian investor, yaitu :
·     Penurunan nilai investasi. Harga NAB/unit akan berfluktuasi, sehingga ada kemungkinan hasil investasi mengalami penurunan atau bahkan kerugian.
·       Resiko perubahan ekonomi dan politik,  yang dapat mempengaruhi kinerja instrumen investasi termasuk Reksadana.
· Resiko perubahan peraturan perundang-undangan/kebijakan pemerintah, yang akan berpengaruh terhadap industri dan produk reksadana.
·  Resiko pembubaran dan likuidasi, baik produk reksadana maupun Manajer Investasi yang mengelolanya

Bagaimana Memulai Investasi Reksadana?

Secara umum, ada 4 jenis reksadana terbuka yang dapat dipertimbangkan investor dalam berinvestasi, yaitu :
   Reksadana Pasar Uang : dana kelolaan ditempatkan di instrumen pasar uang, misal : SBI, deposito,obligasi jangka pendek.
  Reksadana Pendapatan Tetap : dana kelolaan sebagian besar (sekurang-kurangnya 80%) ditempatkan di surat utang atau obligasi jangka panjang.
     Reksadana Saham :  dana kelolaan sebagian besar (sekurang-kurangnya 80%) ditempatkan di saham.
       Reksadana Campuran : dana kelolaan ditempatkan di saham,obligasi, maupun pasar uang dengan proporsi tertentu.


Pemilihan jenis Reksadana yang tepat untuk masing-masing investor akan berbeda-beda  tergantung dari tujuan investasi dan profil resiko yang dimilikinya.

Dalam berinvestasi reksadana, ada 3 (tiga) tahapan proses atau langkah-langkah yang harus kita perhatikan, yaitu :

   Tentukan tujuan finansial terlebih dahulu,
  Pilih produk reksadana yang sesuai tujuan dan profil resiko ==> cek di prospektus
  Evaluasi ==> min 6 bulan sekali, cek di Fund Fact Sheet

          Semoga coretan kali ini bermanfaat ya...., sampai ketemu di artikel berikutnya!

“ Happy Investing And Be Smart Investor “

Tidak ada komentar:

Posting Komentar