Senin, 30 November 2015

Jenis Instrumen Investasi - part 2

Sebagai kendaraan untuk mencapai tujuan keuangan, investasi juga bisa dilakukan di sektor finansial. Berbeda dengan sektor riil, jenis investasi ini biasa disebut sebagai paper asset karena berupa surat-surat berharga yang diperjual belikan di pasar uang dan pasar modal. Investasi sektor finansial ini sabgat komplit baik dari segi jangka waktu maupun potensi return-nya.
Jenis-jenis investasi sektor finansial yang umum digunakan sebagian besar investor, diantaranya sebagai berikut :
1. Deposito
Deposito sebenarnya merupakan salah satu varian dari simpanan/tabungan, sehingga deposito merupakan jenis investasi yang paling aman (dijamin oleh LPS sd maks 2 Milyar) namun return juga paling minim. Berinvestasi di deposito akan mendapat imbal hasil yang disebut bunga. Bunga yang diberikan memang lebih tinggi dari tabungan, namun dalam jangka panjang tidak mampu.mengalahkan inflasi. Deposito hanya cocok untuk tujuan investasi jangka pendek, dibawah 1 tahun.

2. Obligasi
Membeli obligasi berarti kita meminjamkan uang kepada perusahaan yang menerbitkan surat utang tersebut. Sebagai imbalannya investor akan mendapatkan kupon/bunga setiap bulan dan pembayaran pokok pada saat jatuh tempo, oleh karena itu obligasi disebut juga instrumen pendapatan tetap. Obligasi bisa juga diperjualbelikan di pasar modal untuk memperoleh capital gain  Obligasi bisa diterbitkan oleh perusahaan swasta (obligasi korporasi) maupun pemerintah (obligasi negara). Besarnya  kupon obligasi biasanya sudah berada diatas nilai inflasi, return obligasi juga lumayan dan relatif stabil. Investasi di obligasi ini cocok untuk tujuan investasi jangka menengah, 1-3 tahun.

3. Reksadana
Reksadana adalah sekumpulan dana investor yang dikelola dan diinvestasikan ke dalam berbagai instrumen oleh seorang ahli yang disebut Manajer Investasi. Reksadana adalah jenis investasi yang paling cocok untuk pemula di pasar modal. Return reksadana dapat diketahui berdasarkan kenaikan harga unit (NAB) reksadana yang dibeli, misal kita beli reksadana A di harga NAB 1000 lalu kita jual pas harga NAB-nya 1100, maka kita telah untung sebesar 10%. Reksadana bermacam-macam, secara umum dibedakan berdasarkan aset dasar dari dana kelolaannya antara lain :reksadana pasar uang (min 80% diinvestasikan di pasar uang ), reksadana pendapatan tetap (min 80% diinvestasikan di obligasi), reksadana saham (min 80% diinvestasikan di saham), dan reksadana campuran (campuran antara pendapatan tetap dan saham). Dengan berinvestasi di reksadana, berarti seorang investor telah berinvestasi ke berbagai instrumen pasar modal secara terdiversifikasi otomatis yang dikelola oleh tenaga ahli. Jadi, reksadana ini merupakan investasi yang paling mudah, murah, dan menarik.

4. Saham
Saham merupakan bukti kepemilikan seseorang terhadap suatu perusahaan. Jadi, ketika investor membeli saham suatu perusahaan berarti dia sedang membeli bisnis dari perusahaan tersebut. Keuntungan berinvestasi di saham ada dua yaitu : dividen dan capital gain. Dividen merupakan pembagian sebagian keuntungan perusahaan kepada pemegang sahamnya, sedangkan capital gain adalah keuntungan yang diperoleh investor dari kenaikan harga saham di pasar. Diantara ketiga jenis investasi lainnya, saham merupakan instrumen yang berpotensi menghasilkan return paling tinggi, namun resiko yang menyertainya juga paling besar. Saham paling cocok untuk tujuan investasi jangka panjang, diatas 5 tahun.
Nah, teman-teman tertarik berinvestasi dimana nih? Ingat, dalam menentukan jenis investasi yang menjadi pertimbangan utama adalah tujuan investasi dan disesuaikan profil/karakter pribadi.

Happy Investing and Be Smart Investor”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar