Rabu, 30 Desember 2015

Tutup Buku Investasi 2015

Ting, beep!! Notifikasi dari salah satu socmed familiar ada yang post sbb : @KontanNews: Sepanjang 2015, IHSG tergerus 11,28%! https://t.co/EsXbtTWXBO #IHSG. 

Wah, Kinerja IHSG tahun 2015 ini kurang menggembirakan...


Sebagai seorang investor, kita harus berpikir “Bagaimana kinerja produk investasi pasar modal (Reksadana dan Saham) temen-temen semua??" Mumpung akhir taon kita lakukan evaluasi kinerja  portofolio masing-masing yuks!!. Seperti halnya sebuah perusahaan, di dalam portofolio investasi juga ada istilah tutup buku loh. 

Artinya, dalam berinvestasi kita harus melakukan konsolidasi portofolio dan menghitung return selama tahun berjalan. Hal ini penting dilakukan agar tahun depan (2016 nanti) bisa melakukan perbaikan yang sekiranya diperlukan demi tercapainya tujuan investasi yang sudah kita tentukan sebelumnya.

Tutup Buku Investasi 2015


Ada satu hal yang perlu diingat, investasi ibarat lari maraton bukan sprint...artinya kita harus melihat dalam time frame jangka panjang demi tercapainya tujuan investasi. Naik turun return investasi dalam jangka pendek adalah biasa, yg penting adalah menjaga portofolio agar mampu berkinerja optimal sesuai dengan perencanaan dan target yang ditetapkan sebelumnya. 

Nah, ada  cara yang paling simpel untuk mengevaluasi strategi investasi yang telah kita jalankan sepanjang tahun 2015 ini yaitu : dengan membandingkan return portofolio investasi kita terhadap benchmark-nya. 

Pada kesempatan ini saya hanya akan bahas evaluasi portofolio investasi Saham dan Reksadana Saham (hehehe...ini instrumen investasi favorit saya soalnya!), dimana kinerja IHSG bisa dijadikan sebagai benchmark.

Analisa Kinerja Portofolio Investasi


Jika kinerja portofolio investasi kita mampu mengungguli kinerja IHSG tahun ini, berarti strategi yang kita jalankan sudah on track, tidak ada yg salah, hanya tinggal dioptimalkan saja. 

Misal  reksadana saham kita sepanjang tahun ini return -9% saja sudah cukup bagus, karena sudah mampu mengungguli kinerja IHSG tahun 2015. Yang perlu jadi perhatian serius adalah jika kinerja produk yg kita miliki lebih parah dari IHSG. 

Ambil contoh reksadana saham kita return–nya -15%. Jika demikian adanya harus segera kita perbaiki strategi di tahun depan karena kemungkinan ada yg salah dengan strategi investasi yang kita jalankan sepanjang tahun 2015 ini. 

Strategi investasi harus diperbaiki, terus belajar,dan belajar lagi agar finish lari maraton investasi kita bisa tercapai. Amiin....tetap semangat, semoga tahun 2016 nanti kinerja investasi kita lebih baik.
Happy Investing and Be Smart Investor
Nah, bagaimana hasil tutup buku investasi 2015 kalian? Apa hasil akhir analisa kinerja portofolio investasi yang telah kalian lakukan? Sesuai harapankah? Seperti yang saya bilang, jangan menyerah! Tetap semangat untuk tahun 2016. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar