Wah, Kinerja IHSG tahun 2015 ini kurang menggembirakan...
Tutup Buku Investasi 2015
Analisa Kinerja Portofolio Investasi
“Happy Investing and Be Smart Investor”
Sebuah catatan perjalanan dan strategi investasi. Sarana berbagi ilmu, metode, dan pendekatan praktis investasi reksadana dan saham guna melengkapi wawasan, pengetahuan,& bekal pengelolaan investasi menuju kemapanan finansial.
Wah, Kinerja IHSG tahun 2015 ini kurang menggembirakan...
“Happy Investing and Be Smart Investor”
GIAA081215-daily |
EXCL081215-daily |
Morning all...
Setelah 2 hari yang lalu IHSG rontok 2,5% (dikarenakan efek rebalancing MSCI), kemarin langsung berbalik menguat 2,5% juga disaat volatilitas yinggi seperti saat ini, trading dapat dijadikan alternatif mengail keuntungan di bursa.
Nah, untuk hari ini tanggal 2 Des 2015 saham apa saja yang layak dicermati ya??
Berikut saham-saham yang dapat dicermati :
PNLF : buy 209-214
target 225/230/240
cut loss 196
ASRI : buy 353-361
target 379/396
cut loss 345
MNCN : buy 1750-1770
target 1840/1920/2000
cut loss 1685
ICBP : buy 12900-13000
target 13250/13500/13750
cut loss 12650
Semoga hari ini mestakung....
Disclaimer On Ya!
Sebagai kendaraan untuk mencapai tujuan keuangan, investasi juga bisa dilakukan di sektor finansial. Berbeda dengan sektor riil, jenis investasi ini biasa disebut sebagai paper asset karena berupa surat-surat berharga yang diperjual belikan di pasar uang dan pasar modal. Investasi sektor finansial ini sabgat komplit baik dari segi jangka waktu maupun potensi return-nya.
Jenis-jenis investasi sektor finansial yang umum digunakan sebagian besar investor, diantaranya sebagai berikut :
1. Deposito
Deposito sebenarnya merupakan salah satu varian dari simpanan/tabungan, sehingga deposito merupakan jenis investasi yang paling aman (dijamin oleh LPS sd maks 2 Milyar) namun return juga paling minim. Berinvestasi di deposito akan mendapat imbal hasil yang disebut bunga. Bunga yang diberikan memang lebih tinggi dari tabungan, namun dalam jangka panjang tidak mampu.mengalahkan inflasi. Deposito hanya cocok untuk tujuan investasi jangka pendek, dibawah 1 tahun.
2. Obligasi
Membeli obligasi berarti kita meminjamkan uang kepada perusahaan yang menerbitkan surat utang tersebut. Sebagai imbalannya investor akan mendapatkan kupon/bunga setiap bulan dan pembayaran pokok pada saat jatuh tempo, oleh karena itu obligasi disebut juga instrumen pendapatan tetap. Obligasi bisa juga diperjualbelikan di pasar modal untuk memperoleh capital gain Obligasi bisa diterbitkan oleh perusahaan swasta (obligasi korporasi) maupun pemerintah (obligasi negara). Besarnya kupon obligasi biasanya sudah berada diatas nilai inflasi, return obligasi juga lumayan dan relatif stabil. Investasi di obligasi ini cocok untuk tujuan investasi jangka menengah, 1-3 tahun.
3. Reksadana
Reksadana adalah sekumpulan dana investor yang dikelola dan diinvestasikan ke dalam berbagai instrumen oleh seorang ahli yang disebut Manajer Investasi. Reksadana adalah jenis investasi yang paling cocok untuk pemula di pasar modal. Return reksadana dapat diketahui berdasarkan kenaikan harga unit (NAB) reksadana yang dibeli, misal kita beli reksadana A di harga NAB 1000 lalu kita jual pas harga NAB-nya 1100, maka kita telah untung sebesar 10%. Reksadana bermacam-macam, secara umum dibedakan berdasarkan aset dasar dari dana kelolaannya antara lain :reksadana pasar uang (min 80% diinvestasikan di pasar uang ), reksadana pendapatan tetap (min 80% diinvestasikan di obligasi), reksadana saham (min 80% diinvestasikan di saham), dan reksadana campuran (campuran antara pendapatan tetap dan saham). Dengan berinvestasi di reksadana, berarti seorang investor telah berinvestasi ke berbagai instrumen pasar modal secara terdiversifikasi otomatis yang dikelola oleh tenaga ahli. Jadi, reksadana ini merupakan investasi yang paling mudah, murah, dan menarik.
4. Saham
Saham merupakan bukti kepemilikan seseorang terhadap suatu perusahaan. Jadi, ketika investor membeli saham suatu perusahaan berarti dia sedang membeli bisnis dari perusahaan tersebut. Keuntungan berinvestasi di saham ada dua yaitu : dividen dan capital gain. Dividen merupakan pembagian sebagian keuntungan perusahaan kepada pemegang sahamnya, sedangkan capital gain adalah keuntungan yang diperoleh investor dari kenaikan harga saham di pasar. Diantara ketiga jenis investasi lainnya, saham merupakan instrumen yang berpotensi menghasilkan return paling tinggi, namun resiko yang menyertainya juga paling besar. Saham paling cocok untuk tujuan investasi jangka panjang, diatas 5 tahun.
Nah, teman-teman tertarik berinvestasi dimana nih? Ingat, dalam menentukan jenis investasi yang menjadi pertimbangan utama adalah tujuan investasi dan disesuaikan profil/karakter pribadi.
“Happy Investing and Be Smart Investor”
Morning guys...beberapa saham yang layak dicermati untuk hari ini SRIL,LSIP,BJBR. Buy on weakness utk saham ACES, SSIA, BMRI.
Trading plan sesuai coretan tangan terlampir...
Disclaimer On ya!
Kalau membaca judul diatas dan ditanyakan ke semua pelaku pasar modal, maka jawabannya akan beragam sesuai karakter dan tujuan masing-masing.Banyak teori, buku, artikel di internet membahas tentang ini. Kali ini, kami ingin berbagi tulisan tentang hal tsb juga.
Dalam pembahasan yang umum beredar saat ini berisi kelebihan dan kekurangan masing-masing tipe pemegang saham tersebut.Investor adalah long term dan trading adalah short term, atau investor memakai FA sedangkan trader memakai TA. Apakah selalu seperti ini?
Mari kita telusuri lebih lanjut, apa sebenarnya yang dilakukan kedua jenis pemegang saham ini.
Untuk membahas mengenai karir seseorang, kita bisa membahas dari apa yang dilakukannya. Misalnya seorang tukang kayu disebut demikian karena pekerjaanya adalah menebang kayu. Petani karena dia bertani. Dan seterusnya dengan analogi yang sama.
Nah, apa itu trader dan investor? Apa yang dilakukan seorang pedagang adalah membeli suatu barang kemudian menjualnya dengan lebih mahal. Dia bisa saja melakukan riset terlebih dahulu tentang kualitas barang dan situasi pasar. Jika diyakininya menarik, dia akan membeli kemudian menjualnya.
Apa yang bisa dilakukan oleh orang-orang yang tidak menguasai produk? Ikutlah dengan market leader. Karena itu gampang untuk menjumpai toko yang sukses akan ditiru oleh orang lain. Istilahnya following the trend.
Terdengar sangat mirip bukan dengan apa yang terjadi di pasar saham? Ada orang yang mempelajari kualitas perusahaan seperti apa kemudian membeli apa yang diyakininya bagus. Ada juga orang yang tidak mengerti cara menilai perusahaan sehingga mencoba mengikuti market leader dengan membaca tanda kapan market leader akan bergerak.
Nah, itu kategori pedagang yaitu yang satunya menggunakan pengetahuan penilaian saham (FA), satunya lagi menggunakan pengetahuan kapan market leader bergerak (TA). Keduanya sama-sama mendapat untung dari selisih harga antara beli dan jual.
Sedangkan namanya investor apa? Kita lihat apa yang dilakukan seorang investor di bidang lain. Mereka memiliki banyak uang dan kemudian menanamkannya ke salah satu bisnis yang berprospek. Misalnya rumah kos atau hotel. Kemudian mereka mendapat imbal hasil investasinya. Demikian juga di saham. Seorang investor melihat prospek bisnis ke depan, kemudian menanamkan uangnya. Bedanya di saham, modal yang dibutuhkan lebih kecil.
Karena siklus bisnis selalu tumbuh-berkembang-mature-melambat-mati. Pada saat bisnis sudah mature dan susah berekspansi, maka perusahaan membagikan hasil usaha mereka dalam bentuk dividen. Sambil berusaha mencari cara tetap mapan.
Karena itu kalau melihat di web bursa efek indonesia (www.idx.co.id) apa yang bisa didapatkan dari berinvestasi di bursa saham, jawabannya cuma 2 yaitu :
* capital gain (selisih harga)
* dividen gain (imbal hasil)
Tidak pernah ada yang namanya menanam uang itu berarti jadi investor atau trader.
Lihatlah tujuan akhir karir investasi kita. Mau seperti apa, tidak usah terlalu fokus untuk seolah-olah harus memilih jadi investor atau trader. Kemudian jalankanlah dengan kesadaran penuh, bukan karena ikut-ikutan trend.Tiba saatnya nanti Anda akan menuai apa yang telah anda tabur dengan keyakinan penuh dan konsisten.
"Happy Investing & Be Smart Investor"
Source : LINE@saham-indonesia, edited
Sudah pernah dengar investasi bodong?well...kayanya dah pernah sayup sayup deh! hehehe. Pernah dapat tawaran investasi dari internet,social media,or temen yg katanya bisa hasilkan 10% per bulan dgn ongkang-ongkang kaki?? hati-hati friends, bisa jadi ini merupakan investasi bodong.
Investasi sejatinya merupakan upaya pemupukan aset untuk mencapai tujuan keuangan atau masa depan yang lebih baik. Salah satu prinsip terpenting dalam investasi yang tidak boleh dilupakan yaitu "investasi bukan alat untuk menjadikan kaya mendadak dengan imbal hasil fantastis"
Nah lho, terus bagaimana cara membedakan investasi itu bodong atau tidak bagaimana??
Setidaknya ada 3 ciri suatu investasi disebut bodong, yaitu :
1. Hasil tinggi tanpa ada penjelasan logis cara pencapaiannya (imbal hasil sangat tinggi),
2. Hasil banyak tanpa perlu berusaha keras (cara kerja/sistem),
3. Ijin perusahaan ada, namun biasanya hanya SIUP (legalitas).
Jadi, jika temen-temen menemui tawaran atau iming-iming investasi yang serupa dengan ciri ciri diatas patut diwaspadai dan dicross check lebih lanjut lagi sebelum ambil keputusan.
"Happy Investing and Be Smart Investor"
Berapa asumsi return dan waktu yang wajar pada investasi saham?
Ini pertanyaan paling penting. Berapa % avg return yang wajar dan berapa lama waktu utk berinvestasi di saham?
Terlalu kecil, maka orang akan kehilangan minat, terlalu besar maka orang akan stress ketika tidak mencapainya.
Berikut adalah hasil investasi dengan membeli IHSG, dan hold selama x tahun. Dan ini dengan metode bunga majemuk. Alias jika di atas 1 tahun, hasilnya memperhitungkan konsep bunga berbunga.
Data yang digunakan adalah IHSG Juli 1997 s/d desember 2013. Maka hasil yang didapat adalah :
1 tahun
Tertinggi : 98%
Rata-rata : 21%
Terendah : -54%
2 tahun
Tertinggi : 70%
Rata-rata : 21%
Terendah : -24%
3 tahun
Tertinggi : 49%
Rata-rata : 21%
Terendah : -15%
4 tahun
Tertinggi : 47%
Rata-rata : 22%
Terendah : -10%
5 tahun
Tertinggi : 48%
Rata-rata : 22%
Terendah : -8%
6 tahun
Tertinggi : 39%
Rata-rata : 22%
Terendah : -6%
7 tahun
Tertinggi : 32%
Rata-rata : 22%
Terendah : 1%
8 tahun
Tertinggi : 33%
Rata-rata : 22%
Terendah : 6%
9 tahun
Tertinggi : 30%
Rata-rata : 22%
Terendah : 7%
10 tahun
Tertinggi : 29%
Rata-rata : 21%
Terendah : 12%
11 tahun
Tertinggi : 26%
Rata-rata : 20%
Terendah : 9%
12 tahun
Tertinggi : 25%
Rata-rata : 19%
Terendah : 10%
13 tahun
Tertinggi : 22%
Rata-rata : 18%
Terendah : 12%
14 tahun
Tertinggi : 22%
Rata-rata : 17%
Terendah : 13%
15 tahun
Tertinggi : 20%
Rata-rata : 17%
Terendah : 12%
Maka terlihat rata2 hasil investasi per tahun adalah 20%, atau setara dgn 0.08% per hari (250 hari trading), jika kita berharap lebih, misalnya 1% per hari, maka siap2 saja stress tiap hari.
Dan waktu minimal utk berada di investasi adalah 7 tahun. Karena risikonya hampir menjadi 0%. Dan ini kita berbicara X tahun, bukan X bulan, minggu, hari, atau jam.
Menambahkan kesimpulan atas tulisan diatas, bahwa investasi saham maupun reksadana adalah sebuah perjalanan panjang, jangan pernah berpikiran investasi reksadana dan saham adalah cara untuk kaya mendadak
"Happy investing&be smart investor"